Pemain Brasil 2022
Tidak Hanya Pesepakbola
Faktanya, di Brasil tidak hanya pesepakbola yang memiliki nama panggilan dan nama asli yang berbeda. Kebanyakan masyarakat Brasil melakukannya. Di ranah sepak bola saja, selain pemain, pelatih terdapat hal serupa. Siapa yang mengenal Adenor Leonardo Bacchi?
Ia adalah pelatih Brasil yang selama ini kita panggil Tite. Pelatih yang konon mengubah paradigma Timnas Brasil, Dunga juga memiliki nama lengkap yang berbeda. Ya, namanya Carlos Caetano Bledorn Verri. Nama yang rumit, bukan?
Presiden Brasil, Lula itu pun lahir dengan nama Luiz Inacio da Silva. Orang kemudian mengenalnya dengan Luiz Inacio “Lula” da Silva. Atau bahkan dikenal dengan nama Lula da Silva saja. Lula menunjukkan bahwa penggunaan nama panggilan yang jauh berbeda dengan nama asli tidak hanya berlaku di sepak bola.
tirto.id - Skuad Brasil di Piala Dunia 2022 resmi diumumkan pada Senin (7/11/2022). Tidak ada nama Philippe Coutinho dan Roberto Firmino dalam daftar pemain Brazil yang diangkut pelatih Tite ke Qatar. Dengan bertabur bintang, formasi Brasil di Piala Dunia Qatar dapat disebut jadi salah satu yang paling ideal.
Di antara yang paling mencolok dalam skuad Brazil di Piala Dunia Qatar, barisan penyeranglah yang istimewa. Selain Neymar (PSG) yang kembali mengenakan nomor punggung 10, Selecao mengangkut Richarlison (Tottenham), Raphinha (Barcelona), Antony (Manchester United), Gabriel Jesus (Arsenal), Gabriel Martinelli (Arsenal), dan kombinasi Vinicius Junior-Rodrygo (Real Madrid).
Dengan bintang-bintang seperti itu, pelatih Tite masih menyediakan satu ruang untuk penyerang yang tampil di liga lokal, Pedro (Flamengo). Pemain berusia 25 tahun itu sudah menjalani 2 caps internasional bersama Brasil, dan mencetak 1 gol ketika Selecao melumat Turki 5-1 dalam laga uji coba September 2022 lalu. Pedro akan mengenakan nomor punggung 25.
Di barisan kiper, Brasil membawa 3 penjaga gawang. Selain duo kiper Premier League, Alisson (Liverpool) dan Ederson (Manchester City), ada Weverton yang tampil untuk Palmeiras. Di antara ketiga nama itu, Weverton adalah yang paling senior dari segi umur (34 tahun), tetapi dengan caps paling sedikit (8 laga).
Sementara itu, di lini belakang, Tite memberikan kesempatan dansa terakhir kepada Dani Alves (UNAM) yang sudah tampil 124 kali untuk Brasil sepanjang karier. Sang bek kanan yang pernah tampil untuk Barcelona, Juventus, dan PSG ini adalah pemain dengan caps terbanyak untuk Selecao jelang Piala Dunia 2022, mengungguli Neymar (121 caps) dan kapten Thiago Silva (109 caps).
Nama-nama lain yang muncul untuk lini belakang Brasil adalah Marquinhos (PSG), Danilo (Juventus), Alex Sandro (Juventus), Eder Militao (Real Madrid), Alex Telles (Sevilla), hingga Bremer (Juventus). Di antara trio bek Juve yang masuk skuad Selecao, Bremer adalah yang paling sedikit pengalaman internasionalnya, dengan 1 caps saja sejauh ini.
Di lini tengah, Brasil mengandalkan Casemiro dan Fred (Manchester United), Lucas Paqueta (West Ham United), Fabinho (Liverpool), Bruno Guimaraes (Newcastle), hingga Everton Ribeiro (Flamengo). Tercatat 5 dari 6 gelandang Selecao di Piala Dunia 2022 bermain di EPL.
Brasil adalah negara dengan gelar terbanyak dalam sejarah Piala Dunia dengan total 5 gelar. Namun, gelar terakhir untuk Selecao diraih pada 2022 atau sudah 2 dasawarsa lalu. Dalam 4 edisi pemungkas Piala Dunia, Brasil dan negara-negara CONMEBOL mesti mengakui kekuatan tim Eropa (UEFA) yang menyapu bersih gelar, dimulai dari Italia (2006), Spanyol (2010), Jerman (2014), dan Perancis (2018).
Di Piala Dunia 2022, Brasil bergabung di Grup G. Selecao pertama kali akan menghadapi Serbia di Lusail pada 24 November 2022, diikuti Swiss pada 28 November, dan terakhir Kamerun di Lusail pada 2 Desember. Hanya juara dan runner-up grup yang berhak melaju ke 16 besar.
Dani Alves (436 penampilan)
Dani Alves adalah pemain Brasil yang paling sering main di LaLiga. Ia memulai kiprahnya di kompetisi kasta tertinggi Spanyol bersama Sevilla pada 2002/2003. Ia kemudian direkrut Barcelona pada 2008/2009. Sempat hengkang pada Juli 2016, Alves kembali ke Barcelona pada 2021/2022.
Sebagai seorang bek kanan, ia sukses mencatatkan 436 penampilan di LaLiga dengan catatan 26 gol dan 87 assist. Alves juga sukses meraih enam gelar LaLiga bersama Barcelona. Bek berusia 39 tahun tersebut kini berstatus tanpa klub setelah hengkang dari Barca pada bursa transfer musim panas 2022.
Kebanyakan Nama Orang Brasil Panjang
Penggunaan nama dengan satu kata saja, entah itu berbeda maupun tidak dengan nama aslinya bertujuan untuk meringkas nama orang-orang Brasil. Sebab masyarakat Brasil sering memiliki nama yang panjangnya laksana kereta Argo Lawu. Itu lantaran masyarakat Brasil juga menggunakan nama keluarga di dalam namanya.
Memang, di Indonesia juga ada yang demikian. Hanya saja di Brasil menjadi semacam konsensus. Bahwa bayi yang baru lahir wajib diberikan nama keluarganya. Ada beberapa nama keluarga yang sering digunakan di Brasil. Seperti misalnya, do, de, da, dos, atau das. Contohnya Rodrygo yang memakai nama keluarga “de” dalam nama lengkapnya Rodyrigo Silva de goes.
Kalau bintang Brasil lainnya, Neymar memakai nama keluarga “da”. Ayahnya bernama Neymar da Silva, sang pemain pun diberi nama Neymar da Silva Santos Junior atau disingkat Neymar Junior.
Penamaan orang Brasil juga tak terlepas dari kebudayaan Portugis. Pasalnya, Brasil merupakan bekas jajahan Portugis. Penggunaan nama keluarga seperti dos, de, da, do, sampai das merupakan bentuk preposisi kata “dari” dalam Bahasa Portugis. Hal itu sudah ada sejak berabad-abad yang lalu, ketika seorang budak sering disebut nama keluarga pemiliknya.
Namun, pemakaian preposisi itu telah berkembang. Tidak lagi dipakai untuk menyebut keluarga pemilik budak, tapi juga keluarga seseorang. Fungsinya untuk menyiratkan kepemilikan masa lalu. Misalnya, ada “Silva” dan “da Silva”. Lantaran terpengaruh oleh kebudayaan Portugis, penamaan orang Brasil juga tak jauh berbeda dengan orang Portugal.
Wajar saja kalau kita menemukan nama pemain Portugal berbeda dengan nama aslinya. Contoh, Pepe yang nama aslinya Kepler Laveran de Lima Ferreira. Lalu, Vitor Machado Ferreira yang dipanggil Vitinha. Abang GOAT kita juga memakai nama keluarga “dos” dalam namanya, Cristiano Ronaldo dos Santos Aveiro.
Mauro Silva (369 penampilan)
Mauro Silva merupakan seorang gelandang bertahan asal Brasil. Meski tak memperkuat Barcelona atau Real Madrid, kiprahnya tak boleh dipandang sebelah mata. Ia menjadi salah satu legenda Deportivo La Coruna.
Mauro aktif membela Deportivo La Coruna pada 1992--2005. Ia sukses tampil dalam 369 laga di LaLiga dengan catatan 1 gol dan 1 assist. Hebatnya, ia mampu membawa Deportivo La Coruna meraih gelar LaLiga 1999/2000. Mauro sendiri telah gantung sepatu pada Juli 2005.
Roberto Carlos (370 penampilan)
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Sebelum kehadiran Marcelo, Real Madrid lebih dulu mengandalkan Roberto Carlos di sektor bek kiri. Bisa dibilang, ia merupakan panutan yang membawa Marcelo sukses di Real Madrid.
Roberto mulai membela Real Madrid pada 1996/1997. Ia begitu diandalkan El Real hingga Juli 2007 dengan catatan 370 penampilan, 48 gol, dan 64 assist. Empat gelar LaLiga sukses direngkuh olehnya. Roberto telah memutuskan pensiun pada Januari 2016.
Skuad Brasil di Piala Dunia 2022 Qatar
Berikut ini daftar pemain Brasil di Piala Dunia 2022 beserta nomor punggung, posisi, dan klub.
Membedakan dengan yang Lainnya
Selain terpengaruh budaya Portugis, sebenarnya penggunaan nama panggilan yang berbeda dengan nama aslinya adalah untuk membedakan antara satu orang dengan yang lainnya. For your information aja nih, nama orang-orang Brasil maupun Portugal ternyata banyak yang mirip.
Misalkan, Ronaldo yang Ronaldo Nazario ternyata namanya sama dengan Ronaldo yang Ronaldinho. Kalau Ronaldo yang pertama memiliki nama lengkap Ronaldo Luis Nazario de Lima. Coba bayangkan kalau Ronaldo de Assis Moreira itu juga dipanggil Ronaldo! Sementara keduanya bermain dalam satu tim.
Tentu akan sangat menyusahkan. Bukan hanya oleh lawan, melainkan oleh temannya sendiri. Jadilah, Ronaldo Moreira itu dipanggil Ronaldinho. Meskipun ada alasan lain lagi sih, mengapa mantan pemain PSG itu dipanggil Ronaldinho.
Di Brasil, khususnya di skuad Selecao penggunaan mononim atau panggilan hanya untuk memudahkan saja, tidak membuat rekan yang lainnya bingung. Selain itu, juga untuk memudahkan para penggemar dalam menyemangati pemain. Nah, perkara imbuhan “Inho” di nama-nama para pemain Brasil merupakan keunikan tersendiri.
Dalam budaya Brasil, “Inho” mempunyai arti kecil, awet muda, pendek, sedikit, dll. Ternyata penggunaannya juga sama dengan kata “Junior”. Itulah mengapa The Smiling Assassin dipanggil Ronaldinho. Hal tersebut berkaitan dengan Ronaldinho yang sudah berkembang sejak usia muda. Ia juga sering menjadi pemain termuda dan terkecil.
Selain untuk menggambarkan perawakan yang kecil, imbuhan ini juga sering diterapkan pada keturunan dengan nama yang sama. Maka dari itu, ada imbuhan “Junior” atau “Jr” di nama Neymar dan Vinicius. Karena ternyata ayah kedua pemain itu namanya sama dengan mereka.
Penggunaan nama yang berbeda juga berkelindan dengan urusan pribadi setiap pemain atau orang di Brasil. Misalnya mendiang Pele. Bintang Brasil itu bernama lengkap Edson Arantes do Nascimento. Ia kemudian dipanggil “Pele” karena sebuah kejadian unik. Menurut penuturan pamannya, Jorge, seperti dikutip Marca, Edson Arantes kecil dulu ditempatkan sebagai penjaga gawang ketika bermain bola.
Itu demi menguntungkan lawan. Karena kalau jadi striker, Edson tak terbendung. Namun ternyata Edson cukup jago jadi penjaga gawang waktu kecil. Ia sampai-sampai dibandingkan dengan salah satu kiper top Vasco da Gama, Bile, yang kebetulan rekan ayahnya.
Namun, ia kesulitan menyebut “Bile” dan malah menyebut namanya “Pele”. Sampai sekarang ia dikenal dengan nama itu. Berbeda dengan Ricardo Izecson dos Santos Leite atau Ricardo Kaka. Ia dipanggil Kaka karena adiknya, Digao memanggilnya “Caca” alih-alih “Ricardo”.
Penyebutan “Caca” itu akhirnya berkembang menjadi “Kaka”. Dan itu dipakai oleh mantan pemain Real Madrid tersebut sebagai Ricardo Kaka. Tidak ada arti spesifik dari kata “Kaka”.
Kalau Givanildo Vieira de Sousa dipanggil “Hulk” sebab fisiknya yang berotot menyerupai tokoh fiksi Hulk. Ada pula yang menyebut, ia dinamai “Hulk” karena ayahnya penggemar salah satu karakter komik Marvel tersebut.
Well, bagaimana football lovers, kini sudah tahu bukan mengapa banyak pemain Brasil namanya sering berbeda dengan nama aslinya?
https://youtu.be/KVUt5Lya-ng
Sumber: TheSun, NBCWashington, Quora, TheGuardian, Goal, Talksport, Marca
Sedikitnya ada tiga pemain bintang yang gagal masuk timnas Brasil pada Piala Dunia 2022. Seluruh pemain tersebut bermain di Liga Inggris.
Pelatih timnas Brasil telah mengumumkan 26 nama pemain yang akan dibawa ke Qatar. Sebanyak tiga pemain top Liga Inggris tak masuk rombongan pemain yang dipilih.
Ketiga pemain tersebut adalah Roberto Firmino (Liverpool), Gabriel Magalhaes (Arsenal), dan Philippe Coutinho (Aston Villa).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanya Coutinho yang tak dipanggil karena cedera. Mantan pemain Barcelona itu tak dipilih karena cedera paha yang didapat pada sesi latihan Aston Villa.
Gelandang berusia 30 tahun itu juga tak masuk dalam skuad Aston Villa saat menjamu Manchester United di Villa Park, Minggu (6/11). Meski demikian, Villa berhasil menang 3-1 atas Setan Merah.
Keputusan Tite untuk meninggalkan Coutinho terbilang masuk akal. Selain cedera, performa eks gelandang Liverpool itu sedang menurun dan sering turun dari bangku cadangan Aston Villa.
Kasus yang berbeda dialami Firmino dan Magalhaes. Kedua pemain ini murni kalah bersaing karena Brasil memiliki bakat melimpah.
Tite lebih memilih memasukkan Gabriel Jesus, Gabriel Martinelli, dan Richarlison ke dalam daftar ujung tombak. Selain itu, winger Manchester United Antony juga turut andil mengikis peluang Firmino pergi ke Qatar.
Ambisi bek Arsenal Gabriel Magalhaes untuk terbang ke Qatar juga kandas. Ia masih kalah bersaing dengan nama-nama top lainnya meski musim ini banjir pujian bersama The Gunners.
3 Bintang yang Gagal Masuk Timnas Brasil ke Piala Dunia 2022:
1. Roberto Firmino (Liverpool)2. Gabriel Magalhaes (Arsenal)3. Philippe Coutinho (Aston Villa)
LaLiga Spanyol menjadi salah satu tempat berkarier terbaik untuk talenta hebat dari Brasil. Hal itu terbukti dengan adanya 294 pemain asal Negeri Samba yang pernah merumput di tanah Matador sampai detik ini.
Dari jumlah sebanyak itu, ada beberapa nama yang paling mencolok dengan menjadi andalan klub-klubnya hingga meraih banyak trofi. Tak perlu panjang lebar, berikut 5 pemain Brasil dengan penampilan terbanyak di LaLiga.
Kecenderungan Memakai Satu Nama
Sebagian besar pesepakbola Brasil cenderung menggunakan satu nama saja dari serentetan nama yang diberikan kepadanya. Ada kalanya menggunakan salah satu dari bagian nama lengkapnya, misal memakai nama depannya.
Kiper Liverpool misalnya. Ia bernama lengkap Alisson Ramses Becker. Namanya disingkat menjadi Alisson Becker dan nama panggilannya Alisson. Begitu pula penjaga gawang Ederson Santana de Moraes. Ia dipanggil dengan nama Ederson saja.
Namun, beberapa pesepakbola kadang tak memakai salah satu dari namanya untuk menjadikan nama panggilan. Raphinha contohnya. Pemain Brasil itu aslinya bernama Raphael Dias Belloli.
Lalu, jika kamu mengenal Ronaldinho, pemain yang dijuluki “The Smiling Assassin” sebenarnya tidak ada kata “Ronaldinho” di nama lengkapnya. Nama asli mantan pemain Barcelona itu adalah Ronaldo de Assis Moreira.
Marcelo (386 penampilan)
Marcelo merupakan duet solid Dani Alves yang mengisi posisi bek kiri di Timnas Brasil. Namanya juga begitu familier di LaLiga. Ia mulai berkiprah di Spanyol pada Januari 2007 bersama Real Madrid.
Marcelo mampu bersinar dan menjelma legenda Real Madrid dengan menorehkan 386 penampilan, 26 gol, dan 72 assist. Ia juga sukses mencicipi enam gelar LaLiga bersama El Real. Masa pengabdian bek berusia 34 tahun ini di Santiago Bernabeu harus usai pada Juli 2022.
Baca Juga: 5 Pemain yang Membela Real Madrid Lebih dari 15 Tahun, Ada Marcelo